“Aku Silvia Anjelina Permata, kalian bisa panggil aku silvia umurku 16 tahun, aku pindahan dari SMA 5 surabaya, aku harap kita bisa berteman baik.” Itulah perkenlan ku didepan kelas baruku
“baik silvia silahkan duduk dibangku kosong sebeelah rina.” Kata Bu Ria wali kelas baruku
“baik bu.” Jawabku sambil melangkahkan kaki ketempat dudukku
“hai, aku Rina.” Kata teman sebangku ku yang menyapa ku ambil tersenyum
”aku Silvia.’ jawabku sambil membalas senyumnya
”baik anak-anak buka buku kalian halaman 169.” kata wanita setengah baya itu sambil terus menjelaskan materi
Sesekali aku berbicara dengan rina dan rina berjanji nanti saat istirahat akan mengajakku keliling sekolah.
Aku berjalan bersama rina berkeliling sekolah, saat kami berjalan menuju kantin segerombolan cowok memandangiku dan seorang cowok yang cakep banget ngeliatin aku, sama seperti tadi pagi waktu aku turun dari mobil dia sudah memandangiku, aku sudah gak asing dengan hal seperti ini aku malah menggodanya dengan melemparkan senyum manisku padanya
”Whuuuu.. cantik banget tuwh cewek, aku baru liat dia , dia anak baru yach.” kata seorang cowok
”kayakmya gitu, cewek itu target selanjutnya.” kata cowok cakep yang aku beri senyuman
Langkahku makin jauh dari mereka dan pembicaraan mereka tak terdengar lagi
”dia siapa?” tanyaku pada rina
”ough cowok cakep itu namanya boby, dia memang pujaan wanita disini tapi dia playboy. Ati-ati aja yach sama dia, aku gak mau cewek secantik kamu jadi korbannya, kamu suka sam dia yach?” tanyanya padaku
” gak kok, tenang aja aku gak bakal jadi korbannya.” seruku pada teman baruku yang sangat baik ini
Aku berbaring ditempat tidurku, tiba-tiba hpku berdering membunyikan lagu dari naima yang gak butuh kamu, aku gak tau siapa penelpon ini karna gak ada di kontak hpku, aku malas mengangkatnya mungin hanya iseng misscall tapi setelah lama akhirnya aku mengangkatnya
”hallo, Silvia iagh.” katan suara merdu yang aku gak tau siapa penelponnya
”iagh,,, ini siapa?” tanyaku
”ini boby.” jawabnya
”boby siapa yach?” aku berpura-pura bertanya padahal aku tau siapa dia
”boby yabg tadi senyum sama kamu.” jawabnya denga sok manis
”ough kamu, ada perlu apa? Tanyaku
”pingin kenal ja sama cewek secantik dan semanis kamu.” jawabnya yang mulai ngegombal
”ough kirain ada apa.” Aku menjawabnya, kita terus ngobrol hampir satu jam’an lalu aku menutupnya dengan jaim, aku yakin dia mulai penasaran sama kau
Boby andrea putra, cowok cakep kelas sebelah yang mulai berani menggodaku,padahal kita baru kenal, Boby adalah playboy kelas kakap, semua wanita pasti tergila-gila padanya karna wajahnya yang super cakep, gombalannya yang super nyangkut dan hartanya yang super numpuk, Rina sudah memperingatkanku tentang boby, tapi semua itu gak bikin aku suka sama boby, aku gak akan jadi korban boby selanjutnya, Tapi boby akan jadi korbanku, Akan ku taklukan kau playboy.
Aku melihat boby keluar dari kelasnya dan aku yakin boby pasti kesini,
”hai cantik.” sapa boby
”hai juga.” sahutku
”sendirian aja, aku temenin yach.”tawaran darinya
”ehmm.. boleh” jawabku sok manja
”Ntar pulang sekolah ada acara gak?” tanyamya
”gak ada tuwh kenapa?” aku pura-pura bertanya padahal aku yakin boby mau ngajak keluar
”gimana kalau kita jalan?” ajaknya
”gimana yach? Apa kata ntar aja yach.” jawabku sambil beranjak meninggalkan boby
Aku memang segaja ingin membuatnya penasaran padaku, semakin boby penasaran, semakin genjar boby mengejarku, hmmmm,,, playboy yang akan sakit hati
Dear diary,,,
Sekarang ada PlayBoy lagi yang coba mendekatiku, dia cakep tapi dia menyalahgunakan ketampanannya, tapi tenag aja diary aku tau cara ngadepin cowok kayak boby, sam kayak playboy lainnya, aku bakal buat dia cinta mati lalu bakal aku sakiti. Korban ke 67 *BOBY*,,
Aku tutup buku mungil yang selalu menerima curhatanku kapanpun, Now time to sleep.
Aku berjalan dikoridor sekolah baruku yang baru aku tempati seminggu yang lalu, aku berjalan sambil melamun dan menabrak Anjas teman sekelasku yang bisa dibilang jenius itu,
”haduwh,, ma’af yach anjas, aku gak keliatan kamu aku lagi ngelamun.” kataku seraya membantunya merapikan kertas yang berceceran
Anjas tersenyum manis dan berkata ” gak apa-apa kok sil, lain kali kalau jalan jangan sambil ngelamun yach, untung nabrak aku, kalau nabrak mobil kan bahaya.”
”iagh,,, ma’af yach.” jawabku sambil memandangi anjas
”gak apa-apa kok, mau bareng kekelas?” tanyanya
”boleh,,, ayo.” jawabku sambil berjalan berdampingan dengan anjas
”kamu deket sama boby yach?” tanya anjas
”biasa aja kok.”jawabku
”ati-ati yach sama boby, uda banyak yang sakit hati.” kata anjas memperingatiku
”iagh anjas, aku gak bakal sakit hati.” jawabku
Dari kejauhan aku lihat Boby ada didepan pintu kelasku, pasti boby nyari’in aku.
”hai cantik.” sapanya sambil menyuruh anjas meninggalkanku
”hai juga”jawabku sambil berusaha meninggalkannya
”mau kemana sih buru-buru
Aku hanya tersenyum dan meninggalkannya. Boby melihatku pergi dengan agak kesal
Saat aku baru dari toilet, aku mendegar percakapan boby dengan teman-temanya, Boby bakal terus ngejar aku bahkan semua pacar boby sudah diputusin. Aku hanya tertawa dalam hati, dia udah terjebak satu langkah, lihat permainan berikutnya.
Lagi-lagi boby mengajak jalan dan aku menerima tawarannya, setelah aku berasil membuatnya penasaran sekarang saatnya ku memperhatikannya dan membuat dia merasa senang jalan denganku, rencanaku berhasil boby senang didekatku dan selalu ingin bersamaku,
Dear Diary,,,
Tadi Boby nembak aku, aku nyuruh dia buktiin cintanya, tau gak apa yang dia lakukan? Dia nulis namaku ditangannya pake pisau, dan darah yang keluar dari tangannya dibuat nulis namaku didinding kamarnya, tuwh orang cukup gila, dia uda nyakitin tubuhnya sendiri, tapi ada yang lebih sakit,saat aku nyia-nyiain dia.
Hhhhaaa,,, rasain gimana sakitnya disakitin
Aku berjalan menuju kelas disana ada boby yang menungguku, yach seperti biasa aku pingin dia melakukan hal aneh buatku dan dia melakukannya. Hari-hariku makin indah dengan adanya mainan baru.aku puas mainin kamu,tunggu aku sia-siain kamu beibbh...
Pertandingan sepak bola kali ini boby menghadiahkan tujuh gol buat aku, dan aku juga punya hadiah buat dia,
”Makasiih ssayang, kamu keren banget, aku punya hadiah buat kamu KITA PUTUS.” lalu aku beranjak meninggalkan boby
Dimana diaryku? Tadi uda aku masukin taskan, aku kebingungan mencari sahabat terbaikku ak sengaja berangkat pagi untuk mencarinya disekolah, buku mungil itu ada di atas meja tapi siapa yang membawanya?
”silvia, ma’af aku lancang membaca diarymu, tapi aku gak nyangka cewek sebaik kamu bisa sejahat itu.” kata anjas
”kamu gak tau apa-apa, kamu gak tau rasanya dimainin, aku hanya balas dendam dan itu Cuma buat cowok playboy, cowok playboy yang uda ngerusak hatiku, ngerusak cintaku, aku gak percaya cinta, aku Cuma mau nyakitin playboy,.”jawabku sambil meneteskan air mata
”aku pernah dimainin, cewek yang aku cintai Cuma buat aku maianan, sakit tapi gak harus bals dendam. Kamu tau boby sekarang depresi gara-gara kamu.” kata anjas
”aku gak peduli.” jawabku membentaknya
”bohong, kamu peduli, kamu hanya pura-pura gak peduli.” kata anjas
Aku hnya termenung dan menyadari aku memang peduli pada boby dan aku mulai mencintainya. Aku berjalan meninggalkan anjas dan menari boby..
”boby, ma’afin aku, aku uda nyakitin kamu, aku mulai sayang sama kamu, tapi sakit hatiku belum ilang.”kataku pada boby yang terbaring dikamarnya
”aku cinta kamu sil, aku akan sembuhin luka itu, aku gak akan nyakitin kamu.” kata boby
AKU AKAN NYEMBUHIN LUKA MUWW SAYANG, AKU GAK AKAN NYAKIN KANU, AKU AKAN BAHAGIAKAN KAMU. Itu janji boby padaku
Kamu sudah aku taklukan playboyku...
0 komentar:
Posting Komentar