Teringat saat pertama mengenal kamu. Saat itu kita sama-sama masi sangat kecil dan polos. Lucu sekali saat ibu guru yang baik dan ramah mengajari kita membaca dan menulis. Kita sama-sama tumbuh menjadi murid yang pandai dikelas. Seragam hijau yang kita pakai setiap hari menjadikan kita teman baik didalam kelas. Pertemanan itu berlanjut sampai saat ini. Pagi tadi mama mengantarkanku kesekolah baru dengan seragam merah putih baru. Teman-teman yang sudah datang tidak ada yang aku kenal sampai kamu datang dan menyapaku.
“hai rena, kamu sekolah disini juga?” sapa seseorang dari belakangku
“hai juga sa, iya aku sekolah disini.” Jawabku dengan senyum
“wah, kita satu kelas lagi ya. Boleh g aku duduk sama kamu?” Tanya sasa
“tentu bole. Sini duduk sama aku.” Sambil menyuruh sasa duduk
Ada kebahagiaan didalam hati karna teman tk ku kini menjadi teman sd sekaligus teman sebangkuku. Hari demi hari kita lewati bersama. Kita menjalin sebuah persahabatan. Kita berdua menjadi sahabat baik yang pintar.
“kamu belum dijemput sa?” tanyaku saat mama sudah datang menjemputku
“belum ren, kata papa tadi pagi g tau bisa jemput atau g.” ucap sasa dengan wajah sedih
“ikut aku aja yuk, biar mamaku yang nganter kamu pulang.” Ajakku
` “beneran? G ngerepotin mama kamu?” Tanya sasa
“enggak kok sa. Ayo.” Ajakku
Kami berjalan menghampiri mamaku yang sudah menungguku digerbang sekolah.
“ma, kenalin ini sasa temen sebangku rena.” Ujarku pada mama
“halo tante.” Sapa sasa pada mama
“halo juga sasa.” Sapa mama
“ma, sasa belum dijemput sama papanya. Kita anterin aja ya ma.” Pintaku pada mama
“boleh kok. Ayo naik ke mobil.” Ajak mama
Kami mengantarkan sasa sampai rumahnya dan langsung pulang kerumah.
Setiap hari kita slalu tertawa bersama. Bercerita banyak hal bersama dan belajar bersama. Sasa adalah sahabat baik untukku.
***
Seperti biasanya aku yang sudah rapi dan lucu sebelum berangkat kesekolah sarapan disuapin mama. Lalu mamapun mengantarkanku kesekolah. Sampai disekolah aku melihat sasa duduk sendirian dan sedih.
“sasa, kamu kenapa?” tanyaku
“aku sedih ren.” Sasa menjawabb dengan nada sedih
“sedih kenapa kamu?’ tanyaku lagi
“papa bilang mau memindahkan aku sekolah .” Sahut sasa
“pindah? Kamu mau pindah kemana sa?” tanyaku kaget
“aku disuruh sekolah didesa. Menemani nenekku disana.” Katanya
“kapan kamu pindah sa?” ujarku
“minggu depan ren setelah kita menerima raport.” Jawabnya
Belpun berbunyi dan pelajaran hari ini pun dimulai. Aku sedih mendegar cerita sasa. Kami sama-sama merasa sedih karna harus berpisah. Apalagi desa tempat sasa pindah cukup jauh. Kalau sasa pergi aku sudah tidak punya sahabat sebaik dia lagi.
Seminggu itu sangat cepat dan sekarang adalah hari terakhir sasa disini. Aku sedih ketika berangkat sekolah. Sudah dua tahun kita bersahabat dan hari ini sasa akan pindah sekolah. Ketika nanti masuk sekolah dikelas 3 aku sudah tidak bersama sasa lagi. Seperti biasa kami menjadi juara kelas tapi kebahagiaan ini sementara karna sasa akan pergi.
“rena, aku pergi dulu ya.” Pamit sasa padaku
“kamu beneran akan pindah sa?” Tanyaku
“iya ren, nanti siang aku berangkat.” Jawabnya
“ati-ati ya sa.” Ujarku dengan nada ssedih
“jangan lupain aku ya rena. Kamu sahabat terbaikku.” Katanya
“aku g akan lupain kamu kok. Kamu juga jangan lupain aku ya.” Jawabbku sambil kita berpelukan
***
Sasa sudah pindah sekolah dan aku punya teman sebangku baru. Tapi tetap saja tidak sebaik sasa. Sudah 3 tahun sejak sasa pindah. Sering aku merasa rindu pada sahabat ku itu sampai akhirnya sasa menelpon telpon rumahku. Sasa mengajakku main kedesanya. Akupun menanyakan alamat rumahnya didesa. Mama bersedia mengantarkankau menemui sasa pada liburan sekolah agar aku bisa bertemu sasa dan berlibur disana.
“mama ayo bangun.” Aku berteriak membangunkan mama
“ada apa sayang, pagi-pagi udah bangunin mama.” Tanya mama
“mama berjanji mengantarkanku kerumah nenek sasa.” Ajakku
“iya nanti, sana siap-siap dulu saying.” Jawab mama
Kamipun melakukan perjalanan kedesa. Kerumah nenek sasa untuk bertemu sasa dan berlibur disana. Perjalanan jauh yang melelahkan sampai aku tertidur dijalan. Waktu mama membangunkanku kami sudah sampai dirumah sasa. Aku sangat senang bisa bertemu sasa lagi. Kamipun bercerita banyak hal. Sasa mengajakku bermain kesawah. Sungguh indah desa ini. Aku senang bisa bertemu sahabatku lagi.
*cerpen pertamaku
(2005-kelas 5sd)
0 komentar:
Posting Komentar